oleh: farisyah melladia utami | |
[ Selasa,06 Maret 2007 - 06:27 AM] | |
SELAMA 200 tahunan, bunga Rafflesia arnoldii tidak dimasukkan dalam keluarga mana pun dalam klasifikasi tumbuh-tumbuhan. Tapi, berkat teknologi pembaca kode DNA, tumbuhan yang menghasilkan bunga raksasa dan berbau busuk tersebut kini punya keluarga baru meski secara fisik jauh berbeda dengan tumbuhan sejenis. Sejak lama, tumbuh-tumbuhan dari genus Rafflesiaceae sulit diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yang tidak umum. Di antaranya keunikannya yang tidak memiliki akar, tanpa daun, dan tanpa batang. Bunganya bisa mengembang hingga selebar 1 meter dengan berat 7 kilogram dan mengeluarkan bau busuk yang menarik perhatian lalat sebagai perantara penyerbukannya. Tumbuhan yang berasal dari hutan tropis Asia Tenggara, khususnya Indonesia, ini hidup sebagai parasit dengan menempel pada tumbuhan lain. Ada sekira 50 spesies yang termasuk dalam genus Rafflesiaceae. Untuk menentukan alur keluarga tumbuhan-tumbuhan ini, para ahli botani di Universitas Harvard melakukan analisis DNA. Hasilnya disimpulkan bahwa Rafflesiaceae masuk ke dalam keluarga Euphorbiaceae. Meski bunganya rata-rata jauh lebih kecil, pohon karet dan singkong satu keluarga dengannya. Sebagaimana dilaporkan dalam jurnal Science, para ilmuwan yakin bahwa bunga raflesia berkembang begitu cepat sekira 46 juta tahun lalu. Pada periode tertentu, bunganya berkembang dari 2 milimeter saja menjadi ukuran seperti sekarang. Peneliti utamanya, Profesor Charles Davis dari Harvard menyatakan, bunga yang begitu besar meningkatkan peluangnya menyebarkan bau dan dilihat serangga yang membantu penyerbukannya karena letaknya yang terpencil di tengah hutan tropis. Seperti raflesia, juga terdapat tumbuhan raksasa yang bisa tumbuh setinggi 3 meter dan berbau busuk yakni Titan Arum (Amorphophallus titanum). Namun, tumbuhan yang dikenal luas sebagai bunga bangkai ini tidak masuk dalam satu keluarga dengan raflesia. Tumbuhan yang langka nan terkenal dengan ukuran yang besar ini memiliki keluarga baru. Setelah diteliti oleh para ilmuwan analisis DNAnya masuk kedalam keluarga Euphorbiacae. |
http://main.man3malang.com/index.php?name=News&file=article&sid=471
Tidak ada komentar:
Posting Komentar