Sabtu, 08 Maret 2008

Rafflesia Arnoldii : Masuki Musim Mekar di Bengkulu

Masuki Musim Mekar di BengkuluJan 3, '08 12:30 AM
for everyone
Category:Other
Rafflesia Arnoldi

Menjelang akhir tahun 2007 bunga langka Rafflesia Arnoldi mulai memasuki musim mekar. Sejak sepekan belakangan setidaknya ditemukan lima kuntum bunga tengah mekar di kawasan hutan lindung Register 5 Bukit Daun, Taba Penanjung, Bengkulu Utara, sekitar 52 km sebelah timur Kota Bengkulu.

Lokasi mekarnya bunga Rafflesia ini seperti yang disaksikan Kompas hari Minggu (30/12), berada di tiga lokasi secara terpisah di kawasan hutan lindung Bukit Daun. Menariknya, tempat mekar bunga ini ternyata berada persis di pinggir jalan nasional Bengkulu – Kepahiang – Curup - Lubuk Linggau. Sejumlah wisatawan lokal baik asal Bengkulu maupun dari Lubuk Linggau dan Pagar Alam, Sumatera Selatan menyaksikan mekarnya bunga-bunga itu.

Menurut Rizal dan Antoni, dua warga Taba Penanjung yang menjaga bunga-bunga Rafflesia tersebut, masa puncak mekarnya bunga langka ini memang berlangsung pada bulan Desember. Pada bulan itu, bonggol bunga yang mirip dengan kol ini akan muncul dari inangnya dan mekar dalam tujuh hari. Setelahnya, bunga yang menjadikan serangga kecil sebagai santapan itu akan layu.

“Hutan Lindung Bukit Daun yang dibelah jalan nasional Bengkulu – Curup menuju Lintas Tengah Sumatera ini, memang menjadi tempat tumbuh alami sejak lama," kata Rizal. "Jika ditelusuri sampai ke bagian dalam kawasan hutan lindung, pasti banyak ditemukan bunga yang tengah mekar. Namun, agar masyarakat bisa menyaksikan keindahannya maka kami berupaya mencari lokasi yang dekat dengan jalan raya,” tutur Rizal.

Padma raksasa Rafflesia Arnoldi, pertama kali ditemukan oleh Thomas Stanford Raffles dan ahli botani Arnol pada tahun 1818 di kawasan hutan di Manna, wilayah Bengkulu Selatan sekarang. Belakangan sejumlah kawasan hutan di Provinsi Bengkulu menjadi habitat alami tempat tumbuhnya bunga Rafflesia tersebut. Bunga yang berukuran besar itu kini menjadi maskot pengembangan ekowisata di Provinsi Bengkulu.

Achmad Zulkani
Copyright Kompas

Tidak ada komentar:

 

Template Design By:
SkinCorner/laudean